Sunday, December 28, 2008

Cendawan

Cendawan Bukan Sekedar Makanan Lezat



Pada musim hujan, masyarakat pedesaan yang tinggal dekat hutan maupun areal persawahan sering berburu cendawan. Cendawan yang tumbuh subur dipetik, dimasak dan dikonsumsi sebagai lauk yang menggugah selera dan menyehatkan.

Cendawan merupakan bahan makanan yang mengandung gizi tinggi. kandungan protein pada cendawan dapat mencapai 19-35%, dengan 9 jenis asam amino essensial. Cendawan juga mengandung vitamin (vitamin B1), riboflavin (B2), niasin dan biotin. Kandungan asam lemak tidak jenuh sangat tinggi serta mengandung mineral K, P, Ca, Na dan Mg. Cendawan juga kaya akan serat (7,4% - 27,6%) sehingga baik bagi pencernaan. Kalorinya yang rendah sangat baik untuk pelaku diet.

Orang yunani kuno, raja - raja mesir, serta kaisar Tiongkok gemar mengkonsumsi cendawan karena dipercaya akan memberikan kekuatan dan kesehatan sehingga meningkatkan vitalitas hidup. Konsumsi cendawan shiitake (Lentinus edodes) dipercaya menurunkan kolestrol dan kadar gula darah. Laporan lembaga penelitian Inggris, Belanda, Jerman, Swedia dan China menyebutkan bahwa maitake (Grifola frondolosa) dapat berpotensi "mengobati" kanker dan HIV. Serbuk dari mannetake tau reishi (Ganoderma lucidum) digunakan sebagai campuran dalam racikan obat dan direkomendasikan oleh National Institute of Cancer USA untuk menghambat pertumbuhan virus HIV.

Namun, perlu diingat untuk tidak sembarangan mengonsumsi cendawan liar. Beberapa cendawan, terutama yang berwarna cerah menghasilakan racun yang dapat berakibat fatal. Cendawan yang populer karena racunnya ialah Amanita muscaria - muscaria yang berwarna merah cerah berbintik - bintik putih. Ada 6 dari 16 jenis Amanita yang beracun. Amanita virosa, A. verna dan A. phalloides yang merupakan kelompok cendawan yang sangat beracun dan disebut "malaikat pembunuh" (destroying angel). Beberapa cendawan lainnya yang beracun ialah Lepiota cristata (putih kecokelatan), Trichaloma pardinium (coklat), T. virgatum (merah bintik putih) dan clytocibe phillophilla (merah bata)

0 comments: