Microscopes For Biological Research

Microscopes are essential devices in the field of scientific research. With the help of microscopes designed for biological research, analytical studies can be carried out with enhanced efficiency and accuracy.

Superior Models Available in the Industry

Understanding the specific requirements of researchers, a variety of advanced models of microscopes that can be used for performing diverse biological studies are offered by renowned manufacturers including LW Scientific, Unico and others. The popular models include Revelation III-S Semi-Plan Trinocular with Eyepiece, M5 INFINITY LabScope Plan Trinocular, M220FL Monocular Microscope - Fluorescent, and M250 Binocular Microscope among others.

Designed with Innovative Features

To ensure the users effortless operation, microscopes designed for biological research applications are integrated with a range of advanced features. These include:

• Five position nosepiece
• 10 X/20 high point plan eyepieces (enables easy viewing of large specimen areas)
• Parallel optical path for better clarity
• 50-75 mm interpupillary distance range
• Binocular head objectives
• Fine adjustment range of 22μm
• Coarse adjustment range around 20 mm
• Tension adjustment knob
• 4x, 10x, 20x, 40x, 100x infinity plan objectives

Microscopes for biological research are provided with portable NA 1.25 Abbe condenser, halogen light, Iris diaphragm, dual slide holder and stage locking lever. Most of them come with accessories including spare bulb, blue, green, yellow filters, 2 amp fuse, immersion oil, dustcover and operation manual. Further, the manufacturers provide one year warranty for electronic components and life span assurance for materials and workmanship as well. These microscopes are obtainable in numerous sizes varying in length, width, height and weight measurements.

Dr. Montagnier

Dr. Montagnier orang Perancis yang aktif sebagai peneliti onkologi dan virologi selama lebih dari 35 tahun. Di awal karirnya, dia dan peneliti inggris berkaloborasi untuk memperjelas proses replikasi RNA virus. Dia juga bekerja secara luas mengenai interferon pada hewan dan manusia. Tahun 1983, dia menjabat sebagai kelapa unit onkologi virus di Pasteur Institute, Paris. Dr. Montagnier bersama rekan - rekannya menemukan retovirus pada manusia yang kemudian dikenal sebagai HIV-1 yang menurupakan agen etiologi. AIDS. Tahun 1985, dia dan timnya mengisolasi virus AIDS yang kedua (HIV-20 dari seorang pasien yang berasal dari Afrika Barat. Sejak 1986, dia mengkoordinasi tim yang bekerja dibidang penelitian patogenesis AIDS. Dr. Montagnier juga aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan AIDS, serta terlibat dalam penelitian tentang vaksin yang efektif untuk AIDSDr. Montagnier orang Perancis yang aktif sebagai peneliti onkologi dan virologi selama lebih dari 35 tahun. Di awal karirnya, dia dan peneliti inggris berkaloborasi untuk memperjelas proses replikasi RNA virus. Dia juga bekerja secara luas mengenai interferon pada hewan dan manusia. Tahun 1983, dia menjabat sebagai kelapa unit onkologi virus di Pasteur Institute, Paris. Dr. Montagnier bersama rekan - rekannya menemukan retovirus pada manusia yang kemudian dikenal sebagai HIV-1 yang menurupakan agen etiologi. AIDS. Tahun 1985, dia dan timnya mengisolasi virus AIDS yang kedua (HIV-20 dari seorang pasien yang berasal dari Afrika Barat. Sejak 1986, dia mengkoordinasi tim yang bekerja dibidang penelitian patogenesis AIDS. Dr. Montagnier juga aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan AIDS, serta terlibat dalam penelitian tentang vaksin yang efektif untuk AIDS

Sumber : Ganeca Exact dan http://1.bp.blogspot.com/