Monday, March 28, 2011

Mengatasi Hidung Mampet

Mengatasi Hidung Mampet
Gara-gara keponakan nih, saya jadi ketularan flu dari kemarin. Tentu saja, yang paling gk enak itu saat hidung kita terasa begitu sempit, penuh dengan lendir (hiyy... :p) yang bikin susah nafas.

Meski banyak obat-obatan yang beredar di warung ataupun apotik, tapi saya sedang berusaha untuk meninggalkan obat-obatan kimia itu dan beralih ke pengobatan herbal atau tradisional. Untungnya, dapet info untuk mengatasi penyakit hidung mampet ini. Apakah itu??

Sebelum kita masuk ke cara pengobatannya, sebaiknya sobat perlu tahu dulu apa atau kenapa sih hidung mampet alias tersumbat itu?

HIDUNG buntu atau tersumbat dapat disebabkan beberapa hal, seperti pembengkakan konka atau bagian dari saluran hidung kita yang letaknya di bagian dalam batang hidung mengalami pembengkakan. Karena itu menyumbat aliran udara yang masuk melalui rongga yang kecil itu. Hal ini karena radang akibat infeksi (misalkan influenza) atau alergi. Bisa pula karena adanya polip yang menyumbat aliran udara yang masuk kedalam rongga hidung.

Ada beberapa cara untuk mengatasi hidung mampet, yakni:
  1. Sebaiknya hirup udara di pagi hari. Hal ini bisa membuat kondisi hidung menjadi lebih baik. Tentu, membuat paru-paru bisa mendapatkan udara yang belum terpolusi. Selai itu, pemakaian inhaler (kayak yang di iklan-iklan itu lho...) yang terlalu sering pun tidak baik, karena akan akan membuat konka hidung menjadi mengecil terus-menerus dan merusak sel-sel di dalam rongga hidung. Akibatnya, akan mengganggu rongga penciuman.
  2. Gunakan cara tradisional yakni menghirup uap air yang hangat serta menutup kepala dengan handuk supaya uap air bisa terhirup lebih banyak. Selain dapat melancarkan aliran darah di rongga hidung dengan menghirup uap air, ternyata juga bisa mengecilkan konka yang membengkak. Hasilnya, tentu saja hidung akan kembali lancar.

Gimana, mudah sekali kan mengatasi hidung mampet dengan cara tradisional ini? Jadi mulai sekarang teman-teman tidak perlu lagi deh bergantung dengan obat-obatan kimiawi yang bisa jadi akan menimbulkan beragam efek samping yang kurang baik bagi kesehatan tubuh kita.

Yuk, kita gelorakan semangat kembali ke obat-obatan tradisional / herbal seperti ini ;)

Friday, March 25, 2011

Alternatif Pengganti Imunisasi Pada Bayi

Alternatif Pengganti Imunisasi Pada Bayi Imunisasi bukanlah hal baru. Kita semua pasti mengenalnya, tapi sejak beberapa tahun terakhir muncul sebuah permasalahan yang cukup serius. Sebab di satu sisi, sebagai orangtua, apalagi ibu, kita tentu mengingkan anak-anak kita sehat. Dan salah satu cara kita menjaga kesehatan si kecil adalah dengan memberikan imunisasi. Tapi di sisi yang lain, sebagai seorang muslim, kita wajib menjaga segala sesuatu yang masuk ke dalam tubuh keluarga dari zat-zat yang dilarang oleh agama. Dari sisi yang terakhir inilah timbul polemik, perihal dipertanyakannya status kehalalan Imunisasi.

Lantas, bagaimana kita harus bersikap? Daripada berada dalam situasi yang bimbang, dimana seperti yang Rasulullah SAW ingatkan bahwa keragu-raguan itu lebih dekat kepada syaithan, lebih baik saya share disini saja beberapa hal yang dapat menjadi alternatif pengganti imunisasi pada bayi.

Apa itu imunisasi?

Imunisasi diberikan untuk memberikan perlindungan kepada bayi dari resiko terserang beberapa penyakit dengan cara memberikan vaksin (beberapa mikroorganisme yang telah dilemahkan dicampur dengan bahan kimia tertentu) ke dalam tubuh bayi.

Akan tetapi, Allah SWT sesugguhnya telah membekalkan kesempurnaan sistem imun kepada semua bayi untuk menangkal serangan pathogen (virus, bakteri, jamur) dari luar. Namun, bila bayi mengalami penurunan sistem imun baik karena warisan genetika maupun karena kerusakan akibat ketidak seimbangan unsure dalam tubuh, maka untuk memperbaikinya adalah dengan memperbaiki kualitas makananya (ASI). ASI sudah dikenal sebagai makanan dan antibiotic yang paling baik bagi bayi.

Memperbaiki kualitas ASI

Untuk memperbaiki kualitas ASI dan mempercepat penyembuhan luka operasi, istri anda dapat minum Omega 3 2x2 kapsul tiap hari. Spirulina 2x2, Kopi Radix 2x1 bungkus tiap hari, Madu Asli 2x2 sendok teh sehari. Semua herbal tersebut diminum 30 menit sebelum makan kecuali Spirulina yang diminum 1 jam setelah makan.

Manfaat

Omega 3 merupakan protein tinggi yang mengandung Asam Amino Essensial yang sangat berguna untuk perkembangan sel saraf dan otak bayi. Spirulina memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi terutama provitamin A.

Spirulina juga berfungsi mempercepat penyembuhan luka. Kopi radix memiliki kandungan kalsium yang sangat tinggi yang tidak mudah rusak oleh panas sebagaimana kalsium hewan. Kalsium ini berguna untuk kesehatan tulang ibu yang menyususi juga untuk perkembangan tulang dan gigi bayi. Kopi radix yang mengandung herba Vitex dan halban juga sangat berguna untuk penyembuhan luka (untuk hasil maksimal, olesi luka dengan minyak but-but). Sedangkan Madu Asli selain merupakan makanan padat gizi juga bisa berguna sebagai anti biotic bagi ibu dan bayi.

Kini Anda tidak perlu lagi berada dalam kebimbangan, ketika harus memilih ingin tetap meneruskan atau beralih kepada alternatif lain sebagai pengganti imunisasi pada bayi tercinta. Semoga bermanfaat ;)